NUSAKAMBANGAN - PLT Kalapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah lakukan cek Proses Pengerjaan Batik untuk Tingkatkan Kualitas Produk batik Nusakambangan, Senin (23/10).
Pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIA Permisan mendapat sorotan dari berbagai pihak dan kalangan. Tidak terkecuali masyarakat umum yang kini mulai mengenal adanya produk kerajinan yang cukup terkenal yaitu Batik Nusakambangan.
Batik Nusakambangan merupakan produk hasil kreatifitas warga binaan Lapas Permisan yang diawali dengan adanya pelatihan keterampilan di Lapas yang berada di ujung selatan pulau Nusakambangan.
Karena sudah mendapat citra positif di kalangan masyarakat, Lapas Permisan tentu ingin meningkatkan mutu kualitas produk batik hasil karya narapidana ini dengan baik. Mulai dari penggunaan bahan, teknik pengerjaan hingga pengemasan harus selalu dikerjakan dengan teliti.
Baca juga:
Tony Rosyid: Pancasila Lahir untuk Siapa?
|
PLT Kalapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan, Mardi Santoso hari ini meninjau pembuatan batik Nusakambangan mulai dari proses desain sampai proses pengemasan. Dengan didampingi oleh staff dan pejabat struktural mengamati dan memastikan pengerjaan batik dilakukan dengan cermat.
Terutama pada proses pencantingan dan pewarnaan batik dimana harus lebih cermat dan teliti supaya tidak ada coretan luar dan sesuai motif yang dibuat. Hal ini dilakukan karena beliau ingin meminimalisir adanya kesalahan yang dapat membuat konsumen merasa kecewa.
Walaupun dibuat oleh narapidana, batik Nusakambangan mampu disetarakan kualitas pengerjaannya dengan batik-batik di pasaran.
Dalam keterangannya, Mardi mengatakan bahwa batik Nusakambangan harus terus berkembang dan bersaing.
"Kita pantau pengerjaanya, supaya hasil yang didapatkan optimal. Batik kita sudah baik tetapi kami pun ingin menghasilkan produk yang terbaik, " ungkap Mardi Santoso yang juga sebagai Korwil seNusakambangan-Cilacap.