NUSAKAMBANGAN - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) muslim yang mendekam di Lapas Permisan menghadiri sebuah acara pembinaan kerohanian Islam di Masjid At-Tawwabun. Acara yang diadakan pada hari Selasa ini mengundang Ustadz Sahlan Nasir dari Bazma Cilacap sebagai pembicara utama, Rabu (13/06).
Dalam kegiatan pembinaan ini sesuai dan selaras dengan UU No. 22 tahun 2022 tentang Pemasyarakatan yaitu di Pasal 38 yang berbunyi "Berdasarkan hasil Litmas, Pembinaan berupa: a. pembinaan kepribadian; dan b. pembinaan kemandirian."
Baca juga:
Dini Hari, Melepas Teman Berhaji
|
Dalam acara yang bertema "Komitmen Terhadap Al-Quran dan Al-Hadits" ini, Ustadz Sahlan Nasir memberikan pencerahan kepada para narapidana tentang pentingnya Al-Quran dan hadits dalam kehidupan sehari-hari. Beliau menjelaskan bahwa Al-Quran adalah petunjuk utama bagi umat Muslim dan memiliki kekuatan untuk memberikan syafaat (syafa'ah) di hari kiamat.
"Dalam hadis riwayat Muslim dari Abu Imamah, disebutkan bahwa pada hari kiamat nanti Al-Quran akan datang membawa syafaat bagi pembacanya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk membaca, mencintai, memahami, dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan kita, " ujar Ustadz Sahlan Nasir dalam pidatonya.
Pembinaan kerohanian ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan dorongan kepada para narapidana agar semakin memperdalam pemahaman agama dan menguatkan komitmen mereka dalam menjalani kehidupan yang lebih baik. Selain itu, pembinaan ini juga bertujuan untuk membantu narapidana dalam proses rehabilitasi serta memperkuat ikatan mereka dengan agama.
Acara ini dihadiri oleh narapidana dari berbagai latar belakang dan usia. Mereka duduk dengan khidmat di dalam Masjid At-Tawabun, menyerap pelajaran agama yang disampaikan oleh Ustadz Sahlan Nasir dengan antusias. Para narapidana berinteraksi secara aktif, bertanya, dan mencatat poin-poin penting yang disampaikan oleh pembicara.
Salah satu narapidana, mengungkapkan kebahagiannya bisa mengikuti acara tersebut. "Saya merasa beruntung bisa mendapatkan pembinaan seperti ini di dalam lapas. Acara ini membuat saya semakin yakin dan berkomitmen untuk mempelajari Al-Quran dengan lebih mendalam, " ungkapnya dengan penuh semangat.
Pembinaan kerohanian ini menjadi salah satu upaya positif dalam memberikan pengaruh yang baik kepada narapidana, memperkuat keimanan dan komitmen mereka, serta membantu mereka dalam proses pemulihan dan rehabilitasi. Pihak Lapas Permisan berencana untuk terus melaksanakan kegiatan serupa guna mendukung pembinaan kerohanian para narapidana.
Dalam upaya meningkatkan pembinaan kerohanian, pihak Lapas Permisan berharap dapat melibatkan lebih banyak narapidana dan mengadakan kegiatan serupa secara berkala. Diharapkan, melalui kegiatan ini para narapidana dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang Islam, meningkatkan keimanan, dan melangkah menuju perubahan yang positif.